Otak manusia terbiasa melihat pola pola yang sudah ada, dan berpikir dengan sederhana, mengambil jalan pintas, dan mengandalkan pengetahuan yang sudah ada.
Berpikir probabilistik, sangat tidak alami untuk otak manusia.
Otak tidak di program untuk itu.
Bayesian adalah alternatif tentang berpikir kritis dan nalar.
Otak cenderung untuk melihat dan membuat pola, mengisi kekosongan, fill in the blank, keduanya bersatu membentuk pola.
Kadang-kadang benar, tapi sering terjadi bias kognitif, membuat pola yang sebenarnya tidak ada
Teorema bayes, memperbarui kepercayaan dengan adanya bukti-bukti baru.
Manusia tidak bisa mengolah probabilitas dengan efektif.
Cenderung untuk overestimate probabilitas yang kecil, tapi underestimate yang besar.
Bagian otak amigdala berfungsi untuk medeteksi ancaman, sedang hipocampus untuk mengingat.
Keduanya bersatu menciptakan bias negatif, membuat kita lebih fokus kepada hal yang kemungkinan terjadi lebih kecil dibandingkan dengan hal yang lebih besar tapi tidak terjadi.
Keuntungan berpikir probabilistik adalah membuat kita lebih efektif dalam banyak aspek kehidupan.
Dengan mempertimbangkan hasil yang mungkin akan lebih baik dalam mengambil keputusan.
Berpikir Bayes adalah tenang menggunakan semua informasi yang ada untuk mengurangi kesalahan.
Berpikir Bayes mengembangkan pikiran dan ideologi kita berdasarkan bukti atau informasi baru, dan mencegah kita untuk bertahan dengan ideologi lama.
Berpikir bayesian di awali dengan berpikir seperti 0 atau 1. 0 atau 100%. Ya atau tidak.
Bila yakin maka 100% atau tidak sama sekali atau 0%
Tapi bayesian selalu menolak bahwa suatu peristiwa adalah mutlak terjadi atau mutlak tidak terjadi.
Selalu berpikir bahwa sangat mungkin terjadi pikiran kita salah, atau ada peluang pendapat atau pikiran kita salah
Kecuali memang sudah ada pembatasan bahwa suatu peristiwa tidak bisa terjadi, maka akan selalu ada peluang bahwa suatu peristiwa akan terjadi.
Dalam teorema Bayes, tidak ada sesuatu yang sempurna, perlu di lakukan pengujian untuk menyempurnakan sesuatu.