Saya sangat suka mempelajari dan menghafal kata-kata baru yang masih terdengar asing di telinga. Kata-kata itu tidak hanya kata-kata dari bahasa asing, tapi juga dari bahasa Indonesia, Jawa, Batak, Bali, dan lain-lain.
Biasanya saya dapatkan ketika saya membaca buku, artikel, menonton film, video atau percakapan dengan orang lain dari latar belakang budaya yang berbeda.
Bila menemukan kata-kata menarik, selalu saya catat, dan saya cari artinya dalam bahasa Indonesia. Selain itu saya juga mencari cara pengucapan, sejarah asal katanya, dan makna katanya.
Saya pernah menemukan kata ‘Serendipity’, ketika melihat filem dengan judul yang sama. Penasaran, saya cari artinya, dan asal katanya.
Horace Walpole, seorang politikus dan penulis, membuat kata ‘Serendipity’, ketika menulis surat, kepada teman wanitanya. Kata ini berasal dari sebuah buku cerita dongeng berjudul Three Princess of Serendip. Bercerita tentang tiga orang puteri dari kerajaan Serendip, yang berpetualang, dan menemukan hal-hal baru secara tidak sengaja. Serendip adalah nama kuno dari Sri Lanka.
Setelah menemukan cara pengucapan, arti, dan etimologi-nya, saya menantang diri saya untuk membuat cerita, paragraf atau esai, yang memakai makna katanya, bukan memakai kata tersebut untuk dipakai dalam kalimat, tapi membuat tulisan yang merupakan penggambaran dari makna atau arti kata.
Itu merupakan proses latihan kreatif yang saya lakukan. Selain menulis esai, saya juga menantang diri saya untuk mencari gambar yang sesuai dengan makna katanya.