Kecanduan memulai hal baru

Setiap tahun baru, biasanya banyak resolusi-resolusi tahun baru. Mulai dari resolusi untuk olahraga, resolusi untuk diet, resolusi untuk kebiasaan baru.

Awalnya menggebu-gebu dan bersemangat.
Merasa menjadi manusia yang lebih baik.
Dopamin dilepaskan untuk memberikan imbalan.

Setelah satu atau dua minggu, selesai, resolusi hanya sekedar menjadi tulisan resolusi, tanpa hasil yang jelas. Biasanya kembali ke keadaan awal.

Ini bukan karena kemalasan sebenarnya, tapi lebih pada kecanduan untuk memulai sesuatu dari awal.

Kita menemukan kesenangan ketika melakukan sesuatu yang baru.

Tapi ketika kebiasaan mulai terbentuk, rasa bosan datang, kesenangan menghilang, dopamin sudah tidak lagi dilepaskan.

Memulai sesuatu yang baru, terasa menyenangkan.
Ketika belum ada rasa bosan, belum ada harapan yang berlebihan.

Semua terasa sempurna. Walaupun kenyataannya hanya sebuah khayalan saja sebenarnya.

Khayalan yang membuat kita merasa tumbuh berkembang, membuat kemajuan, walaupun sebenarnya hanya terjebak di sebuah lingkaran.

Sampai ketika sudah pada waktunya, semua ketidak sempurnaan pada proses, muncul dan dirasakan.

Kemajuan yang semula terasa pesat, sekarang terasa lambat, atau bahkan tanpa kemajuan sama sekali.

Semua terasa tidak berguna dan membosankan. Semua terasa salah, sehingga akhirnya memutuskan untuk berhenti, dan mencari hal baru lagi.

Banyak orang yang berhenti, bahkan sebelum terlihat setengah persen hasil. Kemudian memulai hal baru, memulainya lagi dengan menggebu, sampai berakhir sebelum terlihat kemajuan. Begitu terus berulang.

Proses memang membosankan, keberhasilan sangat menyenangkan.
Tidak ada orang yang suka menjalani proses, tapi semua orang yang suka merayakan keberhasilan.

Tapi itu yang membedakan kesuksesan dan kegagalan.

Kita tidak bisa membuat sesuatu yang besar, kalau setiap kali menemui hambatan, yang kita lakukan adalah menekan tombol reset, kalau setiap kali menemui kesulitan, mulai lagi hal baru dari awal.

Sementara orang-orang yang berhasil membuat hal besar, mereka bersedia menjalani proses, yang berulang-ulang, membosankan, menyakitkan, diremehkan dan tidak ada yang mendukung.

Bahkan ketika dalam keadaan paling sulit, mereka tetap menjalani prosesnya.

Memulai hal baru mudah, tapi menyelesaikannya, itu tantangan.

Bila ingin berkembang, kita harus bersedia menjalani proses yang perlahan dan membosankan.
Tetap menjalani proses ketika semua tidak sesuai harapan, dan semua terasa berat.

Itu semua adalah jalan yang menandakan adanya perubahan.

Seperti air yang menetes pada sebuah batu. Perlahan, lama, tapi akhirnya akan mampu membuat perubahan pada batu.

Pilih satu hal yang ingin dilakukan, di resolusikan, satu saja.

Kemudian mulailah dengan target yang sedikit tapi dengan komitmen. Seperti berjalan 5 menit sehari atau menulis 1 kalimat setiap hari, lakukan tanpa kompromi.

Apapun keadaannya, hujan, panas, sakit, sehat, lakukan berjalan 5 menit setiap hari, atau menulis 1 kalimat setiap hari. Tanpa kompromi.

Buat catatan dan tandai setiap kemajuan.

Tambahkan sedikit lagi ketika sudah merasa nyaman dengan target sebelumnya. Minggu lalu 5 menit, tambahkan 1 menit, atau 2 menit. Minggu lalu 1 kalimat, tambahkan 1 kalimat lagi.

Tanpa kompromi dan komitmen, sekali lagi.

Perhatikan rasa bosan yang muncul, catat saja. Rasa bosan berarti sudah ada perubahan. Tetap lakukan dan tetap tambahkan target secara perlahan.

Lihat ulang catatan kemajuan, pada saat menginjak bulan ke 6 atau ke 10. Perubahannya akan sangat besar.

Prinsipnya, melakukan hal baru bukan sesuatu yang buruk. Tapi tidak perlu dilakukan terus menerus.

Hanya perlu konsistensi dan kesabaran, sebelum terlihat hasil yang besar.