Kebuntuan menulis

Atau writer block, bahasa kerennya.
Entah apa istilah yang paling pas dalam bahasa Indonesia.

Keadaan yang selalu dialami ketika sedang menulis, dan tidak ada satupun kata yang muncul. Inspirasi yang biasa mengalir, jadi mandek.

Yang jelas, itu adalah bagian alami dari proses menulis.

Hanya saja beberapa orang menganggap masalah itu sifatnya permanen.

Seth Godin, seorang konsultan manajemen yang juga seorang penulis. Ia menulis setiap hari pada blognya, sudah hampir mendekati 10.000 postingan sekarang ini.

Kalau dilihat di archive blognya, sejak 2002 sudah mulai menulis, 21 tahun, rata-rata setiap tahun 450 tulisan, berarti dalam 1 hari bisa 2-3 postingan.

Seth menggunakan resep sederhana. Menurutnya tidak ada orang yang mengalami kebuntuan dalam bicara karena kehabisan ide. Tidak ada ‘talkers block’,

Inspirasi ada di mana saja. Hanya menunggu untuk ditemukan dan dituliskan.

Ketakutan terbesar sebenarnya bukan pada menulis, tapi pada keinginan untuk menulis dengan sempurna.

Menunggu inspirasi yang ideal adalah kekeliruan, menunggu tulisan yang sempurna adalah kesalahan.

Menulis cukup dengan tata bahasa seperti berbicara kepada teman, seperti menjelaskan ke seseorang. Dengan bahasa sederhana, bahasa sehari-hari.

Tulis apa saja yang ada di pikiran, yang di ucapkan dalam hati, tulis saja.

Sesederhana itu sebenarnya menulis.