Matematika untuk makan Pizza

Seperti biasa, hari Sabtu, setelah berjalan-jalan, saya dan keluarga biasanya makan di luar. Karena hari sudah malam, tidak banyak pilihan tempat makan.

Kali ini kami memutuskan untuk makan Pizza, kerena last order mereka masih sekitar 1 jam lagi. Kebetulan resto ini punya Pizza yang enak. Mereka masih menggunakan oven yang menggunakan kayu bakar sebagai pemanasnya. Pizza yang di oven dengan kayu, biasanya punya rasa smoky yang menambah enak rasanya.

Kami memesan dua pizza ukuran besar, ukuran sekitar 30 cm, beberapa makanan pendamping dan minuman. Resto ini hanya punya dua ukuran pizza, 15 cm dan 30 cm.

Waiter yang menerima order kami, mengulang semua order dan mengkonfirmasinya, serta memberikan informasi bahwa pizza akan siap dalam waktu 15-20 menit.

30 menit kemudian, semua menu yang kami pesan sudah muncul, dan hanya tersisa satu pizza saja yang besar. Tanpa memperdulikan, saya dan keluarga makan semua menu sudah datang.

Tidak lama, seorang waiter menghampiri meja kami, dan memohon maaf, bahwa mereka tidak bisa memasak pizza ukuran 30cm, dengan alasan kehabisan adonan rotinya. Saya sempat bertanya, apakah adonan roti pizza kecil tidak sama dengan adonan besar.

Dan mendapatkan jawaban bahwa peraturan di dapur mereka tidak mengijinkan adonan kecil untuk di pakai di pizza besar.

Tanpa mau berdebat, saya menyerahkan solusi kepada waiter, ia menawarkan mengganti pizza besar dengan dua pizza ukuran kecil. Sebuah win-win solution menurut saya, karena toh harga dua pizza kecil sama dengan 1 pizza besar.

Sebelum saya menyetujui, anak perempuan saya memprotes waiter tersebut. Ia berargumen bahwa seharusnya kami mendapatkan 4 pizza kecil, bukan hanya 2.

“Pizza ini lingkaran”, katanya menatap saya serius, dan saya segera sadar, bahwa memang hak kami adalah 4 pizza kecil bukan 2, untuk mengganti 1 pizza besar.

Tanpa ingin mengganggu tamu yang lain, saya mengatakan dengan perlahan bahwa memang sudah seharusnya kami mendapatkan 4 piza kecil untuk pengganti 1 pizza besar.

Mas waiter kebingungan, menolak klaim kami, saya meminta ia datang dengan memanggil manajer restonya.

“Good job”, saya mengangguk ke putri saya.

Manajer resto datang ke meja kami, lalu menjelaskan kembali masalah mereka, dan saya menjelaskan secara matematis mengenai hak kami.

Saya menjelaskan bahwa pizza ini adalah lingkaran, manajer dan waiter sepakat dengan fakta itu.

Rumus luas lingkaran adalah :

Pizza besar punya diameter 30cm yang berarti jari-jarinya adalah 15cm, maka luasan pizza adalah :

Sedangkan diameter pizza kecil adalah 15cm yang berarti jari-jarinya adalah 7.5cm, maka :

Dengan pembagian sederhana :

Manajer dan waiter tersebut sepertinya paham dengan penjelasan matematika saya. Dan saya yakin mereka juga paham mengenai luas lingkaran yang merupakan pelajaran SD.

Manajer resto setuju untuk memberikan 4 pizza pengganti, dan memberikan 1 pizza lagi sebagai tanda terima kasihnya, karena mungkin kami menanggapi dengan baik permasalahan mereka.

Kunjungan kami berikutnya, kira-kira 1 bulan dari terakhir saya dan keluarga makan, sudah tidak lagi menemukan ukuran 15cm dan 30cm. Mereka menghilangkan ukuran angka, dan hanya mencantumkan “Medium & Large”