Kita selalu ingin menghasilkan ide-ide bagus.
Ide-ide untuk tulisan, gambar, lagu atau apapun.
Sering terobsesi untuk mendapatkan ide bagus, menunggu ide bagus.
Yang ada selama berjam-jam, berhari-hari adalah layar kosong, lembar kosong, tanpa menghasilkan satu kata pun.
Lalu menyerah, dengan alasan tidak ada ide.
Lebih gampang tergoda untuk tidak membuat apa-apa, dan tidak ada satupun yang dihasilkan.
Ide adalah ide, ide adalah lecutan pikiran, ketika menghadapi suatu masalah.
Ide bagus atau ide jelek sama-sama ide, yang membedakan adalah perspektif cara melihat ide.
Dari 100 ide di pikiran, mungkin hanya 1 yang di anggap bagus, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Ide jelek lebih mudah di buat, daripada ide bagus.
Ide jelek lebih mudah di nilai, karena lebih banyak.
Daripada berkata “ide ini jelek”, lebih baik berkata “ide ini mungkin bisa di buat lebih bagus”
Kata Thomas Alva Edison, “aku tidak gagal, tapi aku menemukan 10000 ide yang tidak bekerja”
Hanya karena sebuah ide tidak berjalan sesuai dengan rencana, bukan berarti ide itu tidak berguna.
Dibalik cerita sebuah inovasi, penemuan, sebuah tulisan yang bagus, buku, lagu, filem, selalu ada cerita ratusan ide-ide jelek.
Daripada menunggu ide bagus, bagaimana kalau kumpulkan saja ide-ide jelek.
Jangan bilang tidak ada ide bagus, kalau tidak tidak punya ide jelek.
Ide-ide jelek adalah batu loncatan untuk mencari ide-ide bagus.
Tidak pernah sampai ke ide bagus, kalau tidak punya ide jelek.
Kita sudah tidak lagi perlu ide bagus, kita perlu semakin banyak ide-ide jelek.