Saat berada di sebuah kereta jarak dekat, saya melihat, hampir semua orang menunduk, sibuk melihat HP masing-masing.
Hanya ada satu dua orang saja yang tidak sibuk dengan gadgetnya.
Kebanyakan mereka scrolling media sosial, feed, like foto, atau menonton video video pendek, yang mungkin nanti atau besok sudah tidak akan bisa diingat.
Mereka tidak lagi memperhatikan sekeliling, perhatiannya tersita pada sebuah layar kecil di tangan.
Media sosial yang seharusnya membuat manusia bersosialisasi, berubah menjadi media anti sosial.
Scrolling adalah sebuah pelarian yang paling gampang dilakukan.
Kita menghabiskan waktu, dan mengisi kekosongan dengan scrolling layar gadget.
Ketika scrolling, reseptor dopamin menjadi sangat aktif, karena itu, kita merasa, scrolling berikutnya mungkin akan lebih menarik.
Semua dilakukan tanpa tujuan apa apa. Hanya sekedar mengisi kekosongan waktu.
Mengisi kekosongan waktu dengan kekosongan pikiran.
Setiap menit yang dihabiskan untuk scrolling, setiap like, setiap komentar dari teman, terlihat seperti baik-baik saja, dan nyaman.
Tapi Itu sebenarnya adalah cara industri untuk membuat kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk tetap scrolling.
Scrolling yang dilakukan tanpa tujuan, sebenarnya menumpulkan fokus, menghabiskan energi, membuat kita merasa semakin kosong.
Kita menukar aset paling berharga kita, yaitu waktu, dengan berbagai macam distraksi.
Scrolling menukar waktu kita, perhatian kita dengan merayakan keberhasilan orang lain.
Waktu adalah aset paling berharga, pasti akan habis, tidak pernah bisa di ulang.
Membuang waktu berjam-jam dengan scrolling media sosial, adalah kekeliruan.
Mencari kepuasan dengan scrolling sesuatu yang palsu, dan buatan, adalah sumber dari masalah.
Setiap kali kita memilih untuk meletakan gadget, sebenarnya kita memilih diri kita sendiri, memilih hidup kita sendiri.
Setiap kali kita memilih diri sendiri, kita punya kesempatan untuk bermimpi.
Setiap kali kita bermimpi, kita punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi itu, bukan mewujudkan mimpi orang lain.
Kita menghargai dan membuat hidup sendiri, dengan memilih menghabiskan waktu dan tenaga untuk hal yang lebih penting.
Lain kali, dari pada scrolling media sosial, cobalah scrolling artikel, buku atau bacaan lain yang lebih berguna untuk meningkatkan skill kehidupan.
Coba letakan gadget, perhatikan sekeliling, perhatikan sesuatu, pelajari, buka kesempatan untuk melihat kesulitan orang lain.
Ambil alih hidup dari gadget, mulai hidup lagi dengan diri sendiri.