Sehari-hari saya seperti ini :
Jam 3 – 5 Bangun jam 3-4 pagi
Minum kopi
Membaca buku, mungkin satu bab
Menulis
Mencari bahan tulisan
Jam 5 Olahraga, jalan atau lari
Jam 8 Mandi
Jam 9 Saya nyalakan HP, dan mulai bekerja
Jam 12 Minum Kopi, sambil membaca buku
Jam 5 Selesai bekerja
Jam 6 Makan malam
Jam 7 Berkumpul dengan keluarga
Jam 9 Tidur
Saya tidak mempunyai TV di rumah.
Saya juga tidak punya aplikasi youtube,tiktok, instagram di gadget.
Saya hanya punya aplikasi chat Whatsapp dan Telegram, untuk keperluan pekerjaan
Saya merasa di pagi hari, saya sangat produktif. Jam 3-9 pagi adalah golden hour saya.
Produktif adalah bukan seberapa banyak yang bisa saya kerjakan, tapi produktif adalah mengerjakan apa yang saya suka.
Setelah membaca buku, bila saya rasa perlu, saya membuat ringkasan, atau sekedar mencatat apa yang menarik. Saya memcatatnya dengan menulis tangan. Buat saya menulis tangan lebih mudah untuk di ingat.
Saya menulis apapun yang ada di pikiran saya. Biasanya saya mulai dengan jurnaling. Jurnaling saya sangat sederhana, hanya apa yang saya rasakan, entah itu suhu udara, rasa kopi, atau suasana.
Jurnaling ini adalah priming untuk otot-otot menulis saya, generator ide untuk otak saya. Untuk jurnaling, saya mengetiknya dengan aplikasi Obsidian. Demikian juga dengan tulisan-tulisan saya, sebelum saya share, atau publikasikan, saya buat di obsidian.
Saya aktif menulis sejak SMP, kala itu saya menulis artikel-artikel elektronik atau komputer di dua koran lokal, yaitu Jawa Pos dan Surabaya Post, rubriknya hanya terbit seminggu sekali, seingat saya rubriknya adalah Radeks, dan Elpop. Sekali di muat saya dapat honor sekitar 25rb sampai 30rb, pada saat itu sudah sangat besar. Mengingat harga bensin 1 liter tidak sampai 500 rupiah.
Waktu saya SMA, ada tabloid komputer, yang saya heran tulisan saya tidak pernah di muat di situ. Belakangan saya tahu, bahwa mereka berbudget rendah, jadi mereka lebih memilih menterjemahkan artikel-artikel dari majalah luar negeri, daripada membayar honor penulis luar.
Sejujurnya saya ini suka menunda-nunda pekerjaan. Tapi saya berusaha mengatasinya. Awalnya saya menulis 5-10 menit sehari. Kemudian saya tambah secara perlahan. Sampai akhirnya saya bisa menulis satu dua jam tanpa terasa.
Saya tidak mau melakukan sesuatu secara terburu-buru. Banyak orang yang belajar menulis, mereka terlalu antusias, sehingga menulis terlalu banyak, dan terlalu cepat menyerah.
Saya memilih perlahan, tapi pasti.
Saya juga mencatat, apa yang saya lakukan setiap hari. Saya membuat habit tracker sederhana.
Bila saya dalam perjalanan, atau menunggu, saya selalu menghabiskan waktu dengan membaca. Entah itu ebook di tablet saya, atau artikel-2 ringan di hp. Saya tidak pernah, atau sangat jarang menghabiskan waktu untuk sekedar scrolling.
Saya juga membawa buku tulis, atau aplikasi pencatat, bila menemukan hal menarik, saya langsung catat, dan book mark, atau copy linknya ke aplikasi keep saya.