Jalan kaki

Berjalan kaki adalah kegiatan yang sangat mudah di lakukan.
Biasanya saya lakukan sebagai selingan setelah lari, sebagai recovery.
Berjalan kaki sangat baik untuk mempercepat proses pengolahan asam laktat yang menumpuk setelah sesi berlari.

Selain untuk fisik, berjalan kaki juga mempengaruhi dan memberikan manfaat untuk otak. Otak akan berpikir lebih sehat dan lebih baik. Berjalan kaki terbukti bermanfaat untuk memperbaiki fungsi kognitif, dan kesehatan otak secara umum.

Berjalan kaki meningkatkan aliran darah yang membawa oksigen dan nutirisi-nutrisi penting yang di butuhkan otak untuk memperbaiki sel-sel otak yang rusak, atau menumbuhkan sel-sel neuron baru.

Fungsi otak untuk belajar dan mengingat juga menjadi lebih baik dengan adanya sel-sel neuron yang baru.

Berjalan kaki 30 menit, sudah cukup untuk memberikan keuntungan pada otak.

Ketika berjalan kaki, atau setelah berolahraga, tubuh melepaskan hormon endorfin, yang bekerja secara alami untuk meredakan stress.

Berjalan kaki juga menurunkan tingkat kortisol, hormon yang berkaitan dengan stress.

Berjalan kaki, menstimulasi otak, untuk menghasilkan ide-ide segar, tidak heran hampir semua penulis melakukan kegiatan jalan kaki setiap hari.

Berjalan kaki juga menstimulasi proses kreatif, karena melibatkan badan dan pikiran.

Bagian otak yang mengolah imajinasi, mimpi dan kreatifitas, aktif pada saat berjalan kaki.

Kreatifitas datang dari proses menghubungkan ide-ide yang sudah terekam. Berjalan kaki memicu otak untuk berpikir tidak biasa, sehinga mampu mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan solusi.

Berjalan kaki di alam terbuka, mengaktifkan indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan, yang membuat inspirasi ide-ide baru, dan perspektif baru yang di perlukan untuk proses kreatif

Berjalan kaki juga memperbaiki kualitas tidur, tidur yang berkualitas akan membuat otak mampu berpikir lebih baik.

Saya berjalan kaki setiap hari, bahkan sebelum lari, saya akan berjalan kaki selama paling tidak 15menit, atau sekitar 1Km, untuk pemanasan.

Ketika berjalan selain melatih nafas, saya juga melatih otak saya untuk memecahkan masalah-masalah ringan, seperti berhitung mundur dari 100, memecahkan perkalian.