…kenapa kita terluka.
Tidak tahu kenapa ada orang yang melukai kita.
Tidak tahu kenapa semua berjalan tidak sesuai rencana.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti atau besok.
Yang bisa kita lakukan adalah berusaha, percaya dan berharap hasil terbaik.
Kita tidak pernah tahu kenapa kita memilih jalan yang salah, atau kenapa keliru memilih tempat.
Begitu juga, kita tidak pernah tahu, kenapa kita memilih orang yang tidak tepat, baik partner kerja, pasangan atau teman.
Yang sudah kita pastikan adalah, semua itu kita lakukan dengan hal terbaik sepanjang sepengetahuan kita pada saat itu.
Entah itu semua akan berjalan baik ataupun tidak sesuai dengan keinginan.
Semua harapan dan keinginan, kita tuangkan dan fokuskan untuk sesuatu yang terasa nyata dan sesuatu yang besar, sesuatu yang mungkin bisa merubah hidup kita, hal yang benar baik.
Hanya kita lupa untuk memikirkan kemungkinan, bahwa itu semua bisa gagal, bahwa kita bisa jatuh, hancur.
Kita hanya bersiap untuk hal terbaik, hanya mau sesuatu yang bagus, sempurna, sesuatu yang besar.
Kita lupa untuk bersiap, bahwa tidak semua hal akan berjalan seperti rencana.
Pada saat itu, biasanya kita menyalahkan diri kita sendiri, atau bahkan orang lain.
Kita menyalahkan diri kita, karena tidak mengetahui sesuatu lebih dulu, tidak melihat tanda-tanda yang muncul.
Kita menyalahkan diri kita, karena terlalu percaya kepada orang lain, terlalu mencintai orang lain.
Kita menyalahkan diri kita, karena jatuh, terpuruk, atau gagal.
Tapi yang pasti kita tidak bisa menyalahkan diri kita kepada sesuatu yang diluar kendali kita.
Kita tidak bisa menyalahkan diri kita, karena sesuatu yang tidak kita ketahui.
Terlalu banyak hal yang di luar kendali.