Membaca buku adalah satu hal, mengingat isinya adalah hal lain.

Membaca buku adalah kesenangan saya. Buku merupakan tempat dimana saya mempu untuk melupakan hal lain yang ada sekitar. Buku merupakan katarsis buat saya.

Secara umum, untuk saya, membaca buku sudah menjadi kebiasaan, atau habit. Saya selalu membaca buku, ketika sedang minum kopi, biasanya setelah bangun tidur.

Tapi saya termasuk golongan orang yang tidak mudah ingat apa yang saya baca. Saya tidak punya kemampuan ingatan fotografi, juga tidak gampang mengingat sesuatu.

Sering di sekitar kita, orang-orang yang mudah mengingat sesuatu di anggap sebagai orang yang pintar, berotak encer, sedangkan yang sulit mengingat sesuatu, dianggap bodoh. Padahal menurut saya itu hanya karena otak sangat selektif memilih hal yang perlu di ingat atau tidak.

Dalam membaca buku, saya membagi kedalam dua golongan buku-buku yang menjadi bacaan saya.

Golongan pertama, adalah buku yang tidak perlu saya ingat, ini biasanya adalah buku-buku fiksi, karangan, seperti novel, sastra. Buku memoar, biografi saya masukan kedalam golongan ini pula.

Golongan kedua adalah buku yang mungkin perlu saya ingat, ini biasanya buku pengetahuan, non fiksi.

Untuk buku golongan pertama, tidak pernah menjadi soal, biasanya hanya saya baca, setelah selesai tidak lagi saya buka. Walaupun kadang-kadang bila bosan, secara random saya akan membaca ulang. Atau bila saya menemukan tulisan atau apapun yang berkaitan dengan buku tersebut saya akan membaca ulang.

Contohnya ketika film Dune rilis, saya langsung mencari di koleksi saya, dan membaca ulang novelnya.

Untuk buku golongan kedua, adalah buku-buku yang isinya ingin selalu saya pahami dan ingat.

Ketika membaca buku golonagn ini, saya selalu mencari bagian-bagiannya yang menarik dan memicu sesuatu di pikiran saya. Entah itu pertanyaan, pembenaran, mendapatkan ide atau membuat saya tertawa, sedih, dan sebagainya.

Biasanya bagian ini menjelaskan tentang sesuatu kejadian, peristiwa atau konsep dengan baik.

Highlight juga saya lakukan ketika menemukan konsep baru yang menarik, atau merupakan sebuah penjelasan yang lebih baik dari konsep yang sudah saya mengerti. Hal yang tidak saya pahami, juga akan saya highlight

Highlight saya berikan untuk satu kalimat, dari awal sampai dengan titik. Bila kalimat berikutnya juga menarik, saya menghighlight dengan warna yang berbeda. Sebenarnya hanya untuk tanda bahwa bagian tersebut menarik tapi berbeda konsep.

Setelah selesai sesi membaca, saya langsung mengambil buku tulis, kemudian mencatat dan menuliskan ulang bagian yang saya highlight. Saya menulisnya di buku tulis, dengan tulisan tangan,.

Kalau memungkinkan akan saya tulis dalam kalimat saya sendiri, dan kalau memungkinkan lagi akan saya cari keyword utama dalam kalimat itu.

Penulisan ulang yang saya lakukan juga sederhana, saya berusaha menuliskan sama seperti bila saya menjelaskan ke orang lain, dengan bahasa sendiri yang sederhana.

Untuk buku-buku yang sangat menarik, saya punya buku catatan tersendiri, yang isinya adalah catatan mengenai buku tersebut. Isinya kurang lebih adalah judul, penulis, dan catatan.

Pada dasarnya saya menulis catatan ide-ide dari buku yang berkesan, kemudian merangkumnya sesuai pengertian saya, tidak lebih dari dua halaman saja.

Begitu proses yang saya lakukan untuk memahami sebuah buku, tapi walaupun saya paham isi sebuah buku, tapi tetap saja, saya masih kesulitan untuk mengingat isi bukunya.

Saya selalu kagum dengan orang-orang yang mampu mengambil quote atau kalimat dari sebuah buku, lalu menyampaikannya dengan lancar dan persis kata demi kata.