Banjir informasi digital, itu kondisi sekarang ini. Jutaan konten di hasilkan setiap hari. Tapi bagaimana memilih sesuatu yang berguna, atau kita hanya sekedar mengkonsumsi konten, tanpa berbuat apa-apa.
Hanya sekedar mengkonsumsi konten, kita sekedar merayakan keberhasilan orang lain.
Mencatat adalah salah satu cara untuk berpikir. Seperti orang bilang, menulis adalah berpikir. Mencatat adalah menulis, jadi mencatat adalah berpikir.
Berpikir adalah sebuah perjalanan yang dimulai dari mengumpulkan informasi, kemudian memilah informasi tersebut untuk digunakan dalam hidup.
Membuat catatan, bisa dimulai dari satu sumber informasi, mungkin berupa artikel, buku, video tutorial, podcast, atau apapun.
Langkah pertama adalah, segera membuat catatan begitu selesai menkonsumsi konten.
Lakukan tanpa menunda, karena menunda akan membuat tidak terlaksana.
Buat komitmen, tidak akan mengkonsumsi konten digital lain, bila belum membuat catatan.
Isi catatan cukup sederhana saja, tapi paling tidak memuat judul, pembuat konten, dan kata kunci konten.
Bila memungkinkan, buat catatan tentang kata kunci tersebut. Bisa berupa pertanyaan-pertanyaan, atau sekedar mengapa itu menarik.
Langkah sederhana ini merupakan kunci dari langkah membuat catatan berikutnya. Walaupun sederhana, bisa dilakukan kurang dari 1 menit, tapi langkah ini tidak bisa di lewatkan.
Berikutnya adalah mengembangkan catatan yang berisi tentang hal-hal menarik dari konten. Ini bisa berbentuk ringkasan, atau pikiran kita sendiri tentang konten.
Isinya bisa berupa pertanyaan, setuju atau tidak setuju dengan isi konten, dan sebagainya.
Mulai melakukan eksplorasi tentang kata kunci yang di catat sebelumnya. Pertanyakan kepada diri sendiri, apakah ini adalah informasi, ide atau konsep baru, apakah ada hubungan dengan catatan-catatan sebelumnya.
Kata kunci yang di ambil pada langkah pertama, akan menjadi tag atau penanda topik.
Disini kita akan melakukan proses seleksi dari ide-ide, konsep-konsep, mempertemukan apa yang sudah kita kuasai dengan informasi baru.
Catatan di tulis seperti kita juga menulis, menceritakan, atau mengajarkan sebuah ide dan konsep kepada diri kita sendiri atau orang lain.
Langkah ketiga, adalah memutuskan apakah konten atau informasi yang kita catat, berguna atau tidak. Dengan membuat catatan, pikiran kita merespon isi dari informasi dan memilihnya.
Susun dalam folder, bila menggunakan aplikasi note-taking, buat folder untuk membedakan informasi yang berguna, mungkin berguna, atau tidak berguna sama sekali.
Buat penanda dengan warna, icon, atau penanda lain, bila menggunakan buku tulis biasa.
Dengan membuat catatan, kita akan memahami, bagaimana pikiran kita merespon informasi-informasi baru, merespon ide-ide dan konsep baru. Isi catatan akan mencerminkan model pemikiran kita. Sama seperti kita memahami pemikiran-pemikiran orang lain melalui tulisan dan buku mereka.
Model tersebut bisa kita pakai untuk mencari bias, kesalahan pemikiran, atau ketidak konsistenan pemikiran kita. Dengan pemikiran terbuka, lakukan kritik diri sendiri, atau kita menerima kritik atau komentar dari orang lain yang membaca catatan-catatan kita.
Kesalahan pemikiran yang tidak terlihat, tidak kita sadari atau diluar kontrol kita, bisa menjadi sangat merugikan dan berbahaya.
Evaluasi model pemikiran kita, yang tercermin pada catatan, sangat penting dilakukan agar kita bisa selalu beradaptasi dan mencapai tujuan.
Membuat catatan merupakan salah satu metode untuk melakukan kontrol, dan memperbaiki model pemikiran kita dalam merespon lingkungan, pengetahuan, informasi, ide dan konsep.
Dengan membuat catatan, konsumsi konten, tidak sekedar menjadi konsumsi biasa, tapi adalah investasi pada pengetahuan yang bisa di turunkan pada generasi berikutnya.
Sangat sedikit orang yang perduli dengan pengetahuan yang bisa di wariskan kepada generasi berikutnya. Tapi dari sedikit orang ini, orang-orang semacam Davinci, Darwin, dan orang-orang lain yang membuat catatan, dunia berkembang seperti sekarang ini.