Sering kali bila di hadapkan persoalan, manusia cenderung berpikir cepat dengan cara menebak persoalan dan solusinya, dibandingkan memikiran lebih dalam.
Ini sangat wajar, otak kita sangat suka berpikir shortcut, karena berpikir shortcut sangat mudah dan besar kemungkinan benar.
Otak sudah di program untuk suka mencari cara yang efisien dalam menyelesaikan masalah. Dan ketika kita menemukan jalan pintas yang menghemat waktu menimbulkan pengalaman positif dan pencapaian yang akan membuat otak melepaskan dopamin.
Tapi untuk sistem yang kompleks, menebak tidak akan bisa bekerja dengan baik. Selain sangat tidak profesional, menyelesaikan pekerjaan dengan cara menebak, juga tidak profesional.
Kita perlu membuat kerangka berpikir yang lebih masuk akal untuk menyelesaikan permasalahan.
Sekedar menebak solusi akan membuat kehilangan faktor-faktor penting dan relevan dari problem.
Ini akan menyebabkan solusi yang di hasilkan berpotensi tidak efektif, karena menebak solusi seringkali tidak menjawab akar masalah secara efektif.
Hilangnya proses berpikir kritis pada saat menebak solusi masalah berujung pada pengambilan keputusan yang kurang bagus.
Hal paling penting dalam mencari penyelesaian masalah, atau problem solving, adalah mendefinisikan masalah dengan jelas. Tidak ada proses problem solving, tanpa menemukan problem yang sebenarnya.
Problem harus di identifikasi dengan jelas, berikut dengan aspek-aspek yang menyertai.
Apa sebenarnya masalah yang terjadi, kemudian batasan-batasannya, dan mendapatkan informasi-informasi yang ada.
Proses analisa, pengumpulan informasi dan data-data relevan harus dilakukan dengan teliti, untuk membantu memahami konteks sebuah masalah. Ini dilakukan dengan memecah masalah besar menjadi bagian yang lebih kecil.
Mengidentifikasi pola-pola yang muncul, kemudian mencari konsep-konsep dan prinsip yang sama, dan membandingkan dengan masalah-masalah yang pernah terjadi sebelumnya.
Setelah masalah dan informasi terkumpul, proses selanjutnya adalah membuat berbagai macam kemungkinan solusi. Brainstorming dengan berbagai kemungkinan solusi yang muncul, dan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangan masing-masing solusi.
Pertimbangkan pendekatan yang berbeda, dari berbagai sudut pandang, sebagai solusi alternatif. Pemikiran logis dan kritis harus di kedepankan dibanding bergantung pada intuisi saja.
Evaluasi semua kemungkinan, berdasarkan kelayakan, akibat dan biaya.
Implementasikan solusi, dengan metode perencanaan yang baik. Pastikan bahwa solusi yang di ambil memenuhi kondisi-kondisi yang di perlukan.
Langkah paling penting, adalah mendokumentasikan semua proses pemecahan masalah dan solusinya. Ini bertujuan agar bila di temukan masalah yang sama di kemudian hari, tidak perlu lagi mengulang proses dari awal
Problem solving adalah proses terstruktur yang memerlukan pemahaman masalah, analisa berbagai kemungkinan solusi, dan penalaran logis sistematis, bukan sekedar menebak solusi.