Memulai

Setiap perjalanan selalu dimulai dengan satu langkah, setiap langkah selalu dimulai dengan kebutuhan atau keinginan.

Kebutuhan atau keinginan merupakan aksi, dan satu langkah adalah reaksi.

Tanpa reaksi, tanpa langkah, sebuah keinginan akan tetap menjadi keinginan, kemudian menjadi angan-angan, kebutuhan tetap menjadi kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi

Demikian juga dengan menulis. Waktu terbaik untuk menulis adalah tadi, sedangkan waktu kedua terbaik adalah sekarang.

Ambil buku, pegang pensil atau bulpen, mulai menulis, satu kata.
Buka aplikasi untuk menulis di laptop, komputer, tablet, atau hp, mulai menulis.

Satu kata yang akan memulai langkah.
Rangkaikan beberapa kata, menjadi kalimat.
Susun kalimat, menjadi paragraf.
Buat beberapa paragraf menjadi bab.

Perasaan kebingungan dan keraguan adalah hal yang wajar. Itu adalah tanda memulai langkah baru. Semuanya akan terasa berbeda, dan sulit. Bagian lain dari pikiran akan memberi tahu untuk berhenti, memilih jalan lain yang mudah.

Keraguan sangat wajar dan alami. Terutama ketika mencoba dan belajar hal baru. Bahkan penulis-penulis terhebat mengalami hal yang sama. Pada langkah awal mereka dan kita semua sama, kesulitan menemukan dan mengenali bakat masing-masing.

Perbedaannya adalah, penulis-penulis hebat itu mengabaikan semua pikiran untuk berhenti, mereka tetap menulis, berdedikasi, sampai sekarang.

Sedangkan orang lain, menyerah dan menuruti pikiran untuk berhenti.

Kuncinya adalah santai dan nikmati proses, tidak perlu terburu-buru.

Awalnya semua tulisan akan terlihat terurai, tercerai berai, seperti puzzle yang belum tersusun.

Tapi proses menyelesaikan puzzle, hanya perlu mengambil satu potongan puzzle, mencari potongan lain yang cocok, kemudian mencari bagian lain yang cocok, begitu seterusnya sampai semua puzzle tersusun membentuk gambar.

Tidak usah terburu-buru. Mulanya akan sulit, tapi kalau dijalani dengan santai, rileks, dan menikmati prosesnya, kesenangan akan muncul perlahan.

Biasanya, karena terlalu bersemangat, dan menggebu-gebu, kita lupa untuk menikmati proses kesenangannya.

Seperti menyusun puzzle, kalau terburu-buru akan semakin menambah kekusutan. Biasanya semakin terburu-buru, akan semakin cepat menyerah.

Sekali lagi, kuncinya adalah santai, rileks, nikmati proses.

Lewati setiap langkah, sedikit demi sedikit, nikmati, dan hargai setiap kemajuan, walaupun sedikit.

Ibarat makanan, nikmati setiap suapan, harga setiap sendok makanan, sampai ke suapan terakhir.