Mencari passion

“Bukan passion saya”, ketika salah seorang teman hendak mengirimkan surat resign ke hrd kantornya.

Agak aneh sebenarnya, karena alasan mengejar passion, saya kira hanya sekedar gurauan.

Kemampuan untuk melewatii tantangan yang besar, dan mempercayai prosesnya, itu adalah passion.

Passion bukan suatu alasan untuk berhenti atau tidak melakukan sesuatu, atau untuk resign dari pekerjaan.

Tapi passion itu adalah sebuah pilihan, dan tidak ada orang yang terlahir dengan passion tertentu.

Menurut saya, passion adalah bentuk rasa percaya pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

Passion adalah sesuatu yang kita kerjakan dan kita percaya kepada diri kita sendiri untuk melakukan.

Sekali kita mempercayai diri, kita akan menemukan passion. Dan itu akan membuat kita melakukan sesuatu dengan antusias dan dedikasi.

Manusia seharusnya memiliki banyak passion, tidak hanya satu, karena sekali lagi passion adalah pilihan, bukan fitur, seperti tangan, kaki, mata telinga.

Dari pada beralasan mencari passion, lebih baik berpikir dengan lebih baik, mencurahkan perhatian tentang bagaimana bisa berkontribusi.

Banyak orang bersembunyi dengan alasan mencari passion, atau tidak menemukan passion di sebuah lingkungan entah itu pekerjaan atau yang lain.

Banyak orang yang terjebak asumsi, berpindah pekerjaan mungkin bisa mendapatkan sesuatu yang lebih bernilai, tapi lupa bahwa nilai atau value adalah sesuatu untuk di berikan, bukan di cari.

Value adalah kontribusi kita, apa yang kita berikan, bukan pencarian kita.

“lakukan apa yang kamu sukai”, adalah ucapan amatir
“sukai apa yang kamu lakukan”, adalah ucapan profesional

Konsep filosofi dari jepang, yang belakangan populer, dan sedang ramai di ikuti, adalah Ikigai, yang punya ide menarik tentang passion.

Konsep ikigai lebih dari sekedar passion, tapi sudah ke arah purpose, atau kegunaan.

Apa yang kita lakukan hendaknya adalah perpotongan dari, apa yang disukai, apa yang dikuasai, apa yang di butuhkan lingkungan, dan apa yang bisa membuat kita mendapatkan imbalan.

Sedangkan passion hanya perpotongan dari dua hal saja, apa yang disukai dan apa yang dikuasai.

Orang yang menemukan purpose dalam dirinya, biasanya lebih sehat, lebih bahagia.

Jadi kebahagiaan itu adalah purpose, bukan sekedar passion.

Sesuatu yang kita sukai, kita kuasai, tapi juga dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar kita.