Menulis dengan tangan

Menulis dengan tangan, melatih fokus, dan melambatkan pikiran, membuat kita terhubung dengan kata atau kalimat yang kita tulis.

Diperlukan konsentrasi dan koordinasi antara pikiran, mata dan tangan, untuk menulis tangan.

Karena lebih fokus, minim distraksi, proses menulis bisa lebih mengalir, dan kita tetap menulis, tidak kuatir kesalahan kesalahan penulisan.

Hasil tulisan tangan biasanya adalah hasil pemikiran langsung. Karena proses yang lambat, kita bisa mengekspresikan pikiran secara personal dan menimbulkan rasa sentimentil.

Para penulis yang menulis dengan tangan, biasanya tulisannya terasa lebih alami, dan mengalir, seperti dua orang yang sedang berdialog. Pembaca akan merasa lebih mudah memahami pemikiran penulis.

J.K Rowling dan Stephen King, adalah dua penulis yang saya tahu, menuliskan draft dan bagian-bagian tulisan mereka dengan tangan.

Bila kita melakukan hal baru, atau hal yang bukan biasanya kita lakukan, ada bagian di otak yang aktif dan terbuka.

Ide baru, perspektif baru, insight, kata-kata baru, akan muncul ketika kita merasa kehabisan ide.

Itu kenapa penulis biasanya berjalan kaki, keluar ruangan, baca buku, dan aktifitas lain, untuk menstimulasi bagian otak agar mendapatkan dan merespon masukan-masukan baru.

Demikian juga dengan menulis tangan. Kalau kita terbiasa menulis dengan laptop, tablet, atau hp, coba menulis dengan bolpoin dan buku tulis biasa.

Bila belum terbiasa menulis draft dengan tangan, coba menulis jurnal, catatan, atau sekedar coretan coretan.

Brainstorming ide dengan menulis di buku, atau menggambar sketsa, akan membantu kita untuk mengalihkan sejenak dari layar laptop.

Tidak bisa baca tulisan tangan sendiri ?, lakukan proses menulis dengan perlahan, tidak usah terburu-buru, buat tulisan supaya bisa kita baca sendiri.

Tulisan akan semakin membaik, jika kita menulis perlahan, baris per baris, dan terhubung antara pikiran dengan tulisan.

Nikmati proses menulis tangan, buat sebagus mungkin, beli buku tulis yang bagus, pensil atau bolpen yang bagus, bila perlu berwarna-warni.

Tidak pelu kuatir tentang aturan menulis, atau menulis indah seperti kaligrafi, cukup agar tulisan bisa kita baca sendiri.

Ini bukan masalah orang lain yang akan membaca tulisan tangan kita, tapi adalah tentang kita sebagai penulis, yang belajar menulis.