Di masa lalu, sekolah, atau lembaga pendidikan formal berperan sebagai sarana untuk mentransfer pengetahuan, dari guru kepada murid-muridnya.
Tapi sekarang ini, sumber pengetahuan sudah sangat banyak, dan jangkauannya sudah sangat luas.
Sehingga seharusnya sekolah sudah bergeser dari tempat belajar tentang fakta atau informasi, menjadi tempat untuk memahami arti.
Belajar seharusnya sudah bukan lagi menghafal, tapi menjadi memahami, bagaimana berpikir, bagaimana bertanya, dan bagaimana mengetahui suatu yang berguna atau tidak.
Sekolah, menjadi tempat bagi murid untuk berpikir kritis, dengan berbagai macam partner, dan seorang guru yang memandu belajar berpikir kritis.
Menurut saya ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, beberapa puluh tahun yang lalu. Menurut beliau, tugas seorang guru adalah menuntun murid menemukan kodratnya.
AI sudah membuat belajar menjadi sangat mudah, dengan perbendaharan pengetahuan yang tentu saja sangat besar.
Apapun, bisa kita pelajari dengan bantuan AI.
Tugas seorang guru, sudah bertransformasi, dari mengajar menjadi memandu.
Memandu murid untuk bagaimana cara belajar, tidak sekedar apa yang harus di pelajri.
Tugas guru bukan sekedar memberikan murid informasi informasi, berupa pengetahuan, fakta, rumus-rumus, tapi hendaknya menjadi mentor, dan rekan belajar yang membantu murid untuk menemukan arti, atau wisdom dari apa yang mereka pelajari.