Saya suka menulis. Menulis sudah menjadi kebiasaan saya sejak di sekolah dasar.
Tapi tulisan-tulisan itu hanya sekedar memenuhi buku tulis jurnal pribadi.
Menginjak SMP, saya mulai berani mengirimkan tulisan-tulisan saya ke koran. Waktu itu ada dua koran lokal yang menjadi tujuan saya. Jawa Pos dan Surabaya Post. Saya masih ingat kolomnya adalah Radeks dan Elpop.
Tulisan saya di sekitar elektronik dan komputer, waktu itu di dua koran tersebut, kolom untuk teknologi sangat minim, hanya seminggu sekali, itu pun mungkin setengah halaman.
Dan di dominasi oleh penulis-penulis senior dan pengasuh kolom sendiri.
Jadi rasanya ketika tulisan dimuat, itu suatu prestasi, bahwa tulisan saya akan banyak yang baca.
Pernah suatu ketika, tulisan saya dipakai sebagai referensi oleh mahasiswa teknik sebuah universitas di Surabaya. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa penulisnya masih seorang bocah SMP.
Waktu itu perasaan saya sangat tidak karuan, seperti layaknya penulis lain, ketika sebuah karya berguna untuk orang lain.
Menulis jurnal pribadi menurut saya penting, kadang-kadang pikiran terlalu penuh untuk tidak di tuangkan dalam sebuah tulisan.
Jurnal merupakan tempat menampung pikiran, ide, perasaan, dan apapun.
Jurnal merupakan tempat bersembunyi dari dunia luar, dan merupakan cara untuk melihat pikiran-pikiran kita pada sebuah cermin
Sedangkan menerbitkan dan membagikan tulisan, dengan berbagai medium, seperti blog, media sosial, adalah cara menampilkan diri ke dunia luar, dan membiarkan orang lain melihat pikiran-pikiran kita.
Yang satu adalah keberanian kita melihat diri kita sendiri, yang satu adalah keberanian kita untuk dilihat orang lain.
Menerbitkan tulisan awalnya memang sulit, berbagai ketakutan akan muncul.
Terutama ketakutan dinilai orang lain, dan ketakutan tulisan kita yang tidak bagus.
Padahal menerbitkan dan membagikan tulisan adalah dimana kita bisa berkembang.
Kita perlu penilaian orang lain, mata orang lain, pikiran orang lain untuk menilai karya. Jika jalan ini tidak dilewati, karya-karya kita hanya akan jadi asumsi, tidak terukur.
Menulis jurnal setiap hari memang perlu untuk melatih konsistensi, komitmen, tapi menerbitkan dan membagi tulisan kita, mengarahkan komitmen dan konsistensi kita.